Rabu, September 19, 2007

Sejarah Rokok



Sejarah
Segala sesuatu yang berhubungan dengan sigaret atau rokok selalu kembali ke tembakau sebagai bahan baku utamanya. Tetapi berbeda dari belahan dunia lain, ada sebuah jenis rokok yang 'berbeda'. Berasal dari Indonesia, dengan menggunakan campuran tembakau dan cengkeh, jenis rokok yang berbeda ini disebut 'kretek'. Nama itu, kretek, secara harafiah berarti bunyi kretek-kretek yang memang terjadi apabila orang merokok rokok kretek ini. Bunyi kretek itu disebabkan oleh tambahan cengkeh. Ide untuk mencampurkan cengkeh ke dalam rokok berawal pada akhir abad ke 18 oleh seseorang bernama H.Jamhari.
Saat itu ia sedang merasa sakit di dadanya dan diolesinya minyak cegkeh sehingga ia merasa lebih baik. Kemudian ia mempunyai ide untuk menambahkan cengkeh ke rokoknya karena khasiat cengkeh yang ia rasakan. Secara ajaib ia merasakan bahwa sakit dadanya kian lebih membaik karena rokok kreasinya. Sejak saat itu banyak orang mendengar mengenai rokok ajaib ini dan permintaan rokok kretekpun tercipta, hingga saat sekarang pasar rokok Indonesia didominasi oleh rokok kretek. Lepas dari cerita kretek, cerita mengenai sejarah rokok itu sendiri sangat menarik. Tidak mungkin dapat dikatakan kapan tembakau mulai dirokok, Tetapi yang pasti tembakau ditanam oleh suku Maya di Amerika Tengah dan dirokok pada upacara keagamaan. Kebiasaan ini mungkin berawal dari situ, terus ke utara ke Mexico dan peninsula Yucatan.
Tembakau, daun dari tanaman Nicotana Tabacum, datang di Eropa dari peninsula Yucatan di Mexico pada tahun 1558. Penjelajah awal Dunia Baru, Seseorang berkebangsaan Perancis yang mempopulerkan tembakau, Jean Nicot (1530-1600), dan dari zat yang bernama nikotin yang ditemukan di semua tembakau. Pada waktu itu tembakau dirokok dengan menggunakan pipa, cara yang diadopsi dari orang asli Amerika. Tidak sebelum perang Peninsula (1806-12) di Eropa, ketika merokok dalam bentuk cerutu mulai digemari.
Pembuatan cerutu dimulai di Inggris pada tahun 1820 dan pada saat yang bersamaan, sigaret muncul sebagai alternatif yang terjangkau dari cerutu. Tetapi tidak sebelum mesin pembuatan rokok diperkenalkan pada abad ke 19 ketika merokok sigaret menjadi populer.

Cengkeh

Berbeda dari tembakau, cengkeh lebih berupa pohon daripada tanaman, dan bukan daunnya yang dituai melainkan bunganya yang berupa seperti biji. Pohon cengkeh baru dapat menghasilkan biji cengkeh setelah penanaman dalam jangka waktu lima tahun. Dari situ cengkeh dapat dituai sekali tiap tahun hingga umur pohonnya mencapai dua puluh tahun. Meskipun setelah dua puluh tahun masih menghasilkan biji cengkeh, kualitas cengkeh yang dihasilkan sudah menurun banyak dan tidak lagi dapat digunakan di dalam rokok.
Cengkeh, setelah dituai, juga dikeringkan atau di-curing seperti pada tembakau tetapi hanya dengan dua cara yang ada, sun-curing (di bawah matahari) dan oven-curing (di dalam open). Setelah proses pengeringan , kemudian cengkeh itu di-grade dan difermentasikan sesuai kebutuhan. Cengkeh juga diproduksi di beberapa bagian dunia yang lain untuk penggunaan yang lain. Lepas dari pasar lokal cengkeh di Indonesia, perusahaan rokok di Indonesia juga mengimport cengkeh dari Madagaskar dan Zanzibar.


Tembakau


Tanaman tembakau ditanam di seluruh dunia di lebih dari 100 negara dengan Cina sebagai produsen terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat, Brazil, India,Zimbabwe dan Turki. Ada tiga jenis tembakau yang diproduksi dari semua negara-negara itu.
• Virginia,yang juga dijuluki tembakau terang karena warnanya yang kuning ke oranye, diperoleh dari proses flue-curing.
• Burley, yang berwarna coklat setelahmelewati proses air-curing dengan hampir tidak ada; kadar gula, memberikan rasa seperti cerutu.
• Oriental, yang berdaun kecil dan beraroma tinggi dibantu proses sun-curing.
Tanaman tembakau itu sendiri kasar dan berbau, dengan daun yang besar dan menjurai dari satu pusat batang. Tanaman itu dipotong saat ketinggian tertentu, agar segala kekuatan tanaman itu diarahkan ke perkembangan daunnya yang berharga. Biji tembakau sangat kecil, satu sendok makan dapat berisi hingga 60.000 biji. Satu tanaman tembakau dewasa dapat menghasilkan jutaan biji.
Masa penuaian tembakau berkisar antara 2-5 bulan setelah bibitnya ditanam, tergantung kepada jenis tembakaunya. Daun tembakau saat dituai berwarna hijau dan tidak mempunyai karakter, warna dan rasa sebelum melewati proses curing atau pengeringan.
Itulah mengapa proses curing yang ada empat macam itu sangat penting dalam penanaman tembakau :
• Air-curing,yang dilakukan dengan menggantung daun tembakau di tempat terbuka, menghasilkan daun yang rendah kadar gulanya.
• Flue-curing, digunakan terutama untuk tembakau sigaret, dengan menggunakan anas buatan yang disalurkan melalui pipa besi atau flue, menghasilkan daun dengan kadar gula tinggi.
• Fire-curing, yang sama dengan flue-curing, tetapi dengan api terbuka sebagai sumber panas buatannya yang menghasilkan daun coklat tua dan aroma asap.
• Sun-curing, yang dilakukan di bawah matahari, menghasilkan tembakau kunyah yang manis dan dengan kadar gula yang tinggi.Setelah melewati proses curing, kemudian tembakau yang sudah kering itu di grade dan disimpan untuk diumurkan sesuai kebutuhan.

Sigaret

Seperti disinggung sebelumnya, kretek adalah rokok dengan campuran tembakau dan cengkeh. Tetapi lepas dari bahan baku utamanya, ada beberapa bahan lain yang menjadikan sigaret kretek itu, dan sigaret secara umum.
Kertas rokok, yang merupakan bahan pembungkus campuran tembakau dan cengkeh yang membentuk batang rokok. Kertas ini terbuat dari selulose dan bisa menggunakan zat tambahan untuk menjaga warna putih, membentuk abu yang baik dan menjaga pembakaran yang baik. Pelekat sideseam, yang merupakan pelekat kertas rokok yang digunakan dalam jumlah yang sangat kecil.
Filter, yang dihubungkan ke batang rokok untuk menangkap sebagian partikel yang ada di asap rokok sehingga mengurangi kadar tar dan nikotin di asap rokok yang dihisap, seperti yang diukur oleh standar tes mesin rokok. Filter itu sendiri terbagi dari empat bagian, tow (rangkaian selulose asetat sebagai badan filter), plasticizer (zat pelunak untuk mengikat filter), plug wrap (kertas pembungkus fiber filter) dan pelekat (sebagai pelekat plug wrap). Kertas tipping, yang merupakan kertas pembungkus filter yang menjangkau sampai ke batang rokok. Kertas tiping merupakan pengikat antara batang rokok dan batang filter, terbuat dari fiber selulose dan mungkin dilapisi oleh zat kimia. Pelekat juga digunakan untuk melekatkan kertas tipping ke batang filter dan batang rokok. Tinta monogram, yang digunakan untuk mencantumkan merek rokok. Di BOKORMAS, ada beberapa produk yang mereknya dicantumkan di kertas tipping dan ada juga beberapa yang di kertas rokok.


Tar dan Nikotin

Tar adalah total material dari asap rokok, yang terdiri dari partikel-partikel kecil dikurangi air dan nikotin, yang terkumpul oleh sebuah filter pad dari cara pengetesan mesin yang diharuskan oleh komisi perdagangan federal, FTC. Tar seringkali disebut sebagai substan yang 'jelek' yang diasosiasikan kepada resiko kesehatan dari merokok. Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau dan merupakan konstituen asap tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili biologis Solanacea seperti tomat, kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah diketahui memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Penambahan konsentrasi dan pengurangan stres adalah efek paling umum dari merokok yang dilaporkan banyak perokok. Efek dari nikotin itulah yang dipercayai sebagai penyebab kecanduan rokok yang mempengaruhi sistem pusat saraf.
Sejak keberadaan pengetahuan ini mengenai rokok, sejak beberapa dekade yang lalu dunia telah berusahan untuk mengurangi kadar tar dan nikotin untuk menciptakan rokok yang lebih aman. BOKORMAS juga telah mengadopsi teknologi terbaru dalam usaha mengurangi kadar tar dan nikotin di dalam produk kami. Cara yang paling umum saat ini dalam pengurangan kadar tar dan nikotin adalah melalui ventilasi kertas rokok dan filter yang juga pada kertas tipping.

Masalah Kesehatan



Resiko kesehatan yang diasosiasikan dengan merokok didefinisi utama oleh studi analisis statistik yang menunjukkan bahwa sebuah kelompok orang yang merokok pada jangka waktu lebih lama dan lebih banyak batang rokok per harinya memiliki kemungkinan yang tinggi terkena penyakit yang berhubungan dengan merokok. Mengurangi merokok dan berhenti merokok mengurangi kemungkinan terkenanya penyakit yang berhubungan dengan merokok dari kelompok orang tadi. Bagaimanapun juga studi statistik tadi tidak dapat memprediksikan apa yang akan terjadi kepada perseorangan pribadi yang merokok, karena ada kasus-kasus dimana seseorang telah merokok sejak usia muda hingga usia lanjut dan tidak terkena masalah kesehatan yang berhubungah dengan merokok. Tetapi hampir semua pakar kesehatan menganjurkan untuk tidak merokok.

Satu-satunya cara untuk menghindari masalah kesehatan dari merokok adalah dengan tidak merokok.
Beberapa penyakit yang paling umum sehubungan dengan merokok.
• Kanker paru-paru
• Kanker bibir, rongga mulut dan faring
• Penyakit penyumbatan kronis saluran pulmonari (COPD)
• Penyakit jantung koroner (CHD)


Tidak ada komentar: